Implementasi Pola Anyaman Keranjang Teknik Tiga Sumbu … … menggunakan pola anyaman keranjang teknik

  • Implementasi Pola Anyaman Keranjang Teknik TigaSumbu Dalam Kriptografi Block Cipher 256 bitArtikel IlmiahPeneliti :Ika Handayani (672010129)Alz Danny Wowor, S.Si., M.Cs.Program Studi Teknik InformatikaFakultas Teknologi InformasiUniversitas Kristen Satya WacanaSalatigaApril 2016
  • Implementasi Pola Anyaman Keranjang Teknik TigaSumbu Dalam Kriptografi Block Cipher 256 bitArtikel IlmiahDiajukan kepadaFakultas Teknologi InformasiUntuk memperoleh gelar Sarjana KomputerPeneliti :Ika Handayani (672010129)Alz Danny Wowor, S.Si., M.Cs.Program Studi Teknik InformatikaFakultas Teknologi InformasiUniversitas Kristen Satya WacanaSalatigaApril 2016
  • i
  • ii
  • iii
  • iv
  • v
  • vi
  • 11. PendahuluanKriptografi merupakan sebuah metode yang sering digunakan untukmengamankan data atau informasi. Banyak teknik kriptografi yang memilikikeunggulan dan kelemahan salah satunya adalah block cipher. Algoritma blockcipher adalah kriptografi simetris yang melakukan proses enkripsi dan prosesdekripsi dengan menggunakan kunci yang sama. Dimana input dan outputnyaberupa satu block dan setiap block terdiri dari beberapa bit[1].Keamanan dan kerahasiaan sebuah data atau informasi dalam komunikasi danpertukaran informasi menjadi hal yang penting. Tetapi seringkali data atauinformasi yang diamankan dan dirahasiakan mudah disalah gunakan dandimanipulasi orang lain yang tidak berhak untuk mengetahui isi data atauinformasi yang sebenarnya dengan cara atau teknik yang mudah didapatkan. Olehkarena itu perlu digunakan teknik tertentu untuk menjaga keamanan dankerahasiaan data atau informasi tersebut. Salah satunya dapat dilakukan adalahdengan merancang sebuah kriptografi block cipher baru yang dapat digunakanuntuk mengamankan dan merahasiakan data atau informasi.Penelitian ini mengimplementasikan pola anyaman keranjang teknik tigasumbu dalam kriptografi block cipher 256 bit sebagai dasar untuk merancangalgoritma. Dimana pola anyaman keranjangteknik anyaman tiga sumbu digunakanuntuk proses enkripsi dan proses dekripsi data. Pada proses tersebut dilakukanpola acak masukan dan pola acak pengambilan yg dikenakan teknik anyamantersebut. Penelitian ini menggunakan pola anyaman tersebut karena polamenunjukkan posisi yang berbeda sesuai dengan transposisi dalam kriptografi.Tujuan penelitian ini adalah mengimplementasikan kriptografi block cipherbaru menggunakan pola anyaman keranjang teknik tiga sumbu sebagai algoritmauntuk menambah variasi suatu teknik keamanan dan kerahasiaan data. Manfaatdari penelitian ini adalah kriptografi block cipher baru yang dapat digunakanuntuk pengamanan data atau informasi.2. Tinjauan PustakaPenelitian pertama berjudul “Perancangan Kriptografi Block Cipher BerbasisPada Teknik Anyaman Dasar Tunggal”. Perancangan Kriptografi Block CipherBerbasis Pada Teknik Anyaman Dasar Tunggal dapat melakukan proses enkripsidan dekripsi sehingga bisa dikatakan sebagai sebuah teknik kriptografi. Selain ituperancangan ini juga sudah memenuhi 5-tuple sehingga dapat dikatakan sebagaisistem kriptografi. Dimana P adalah himpunan berhingga dari plainteks. Dalamperancangan ini menggunakan 256 karakter ASCII Maka himpunan plaintekspada perancangan kriptografi Anyaman Dasar Tunggal adalah himpunanberhingga. C adalah himpunan berhingga dari cipherteks. Cipherteks yangdihasilkan pada perancangan kriptografi Anyaman Dasar Tunggal merupakanelemen bit (bilangan 0 dan 1). Karena himpunan cipherteks hanya {0,1}, makacipherteks pada kriptografi yang dirancang adalah himpunan berhingga. Kmerupakan ruang kunci (keyspace), adalah himpunan berhingga dari kunci karenajumlah kunci dibatasi sebanyak 8 karakter dalam 256 karakter ASCII. Maka dariitu kunci yang digunakan juga himpunan berhingga. Untuk setiap k ϵ K, terdapataturan enkripsi ekϵ E dan berkorespodensi dengan aturan dekripsi dk ϵ D . Setiap ek
  • 2: P C dan dk : C P adalah fungsi sedemikian hingga dk(ek(x)) = x untuk setiapplainteks x ϵP. Dari kondisi ke-4 ini secara menyeluruh terdapat kunci yang dapatmelakukan proses enkripsi sehingga merubah plainteks menjadi cipherteks danbegitupun sebaliknya, dapat melakukan proses dekripsi sehingga bisa merubahcipherteks menjadi plainteks kembali. Pengujian ini menunjukkan bahwa jikarancangan kriptografi dapat melakukan proses enkripsi dan dekripsi Hasilkeacakan ADT terhadap AES-128 adalah sebesar 38%[2]. Penelitian di atasdijadikan dasar dan acuan untuk merancang kriptografi baru.Penelitian yang keduaberjudul “Desain dan Implementasi Efesiensi BitCipherteks: Suatu Pendekatan Komparasi Algoritma Huffman dan RancanganCipher Block dengan Transposisi Pola DoTA 2”. Perancangan algoritmakriptografi dengan proses pemampatan algoritma Huffman terlebih dahulu dandilanjutkan cipher block transposisi pola maps ”DoTA 2” menghasilkan efesiensibit cipherteks yang baik dengan rasio kompresi lebih kecil dari pada enkripsiterlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pemampatan. Rancangan kriptografi inijuga memenuhi 5-tuple sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah sistemkriptografi. Dimana P adalah himpunan berhingga dari plainteks. Perancangankriptografi ini menggunakan 256 karakter ASCII yang di ambil dari tabel ASCII,himpunan plainteks pada alur pengambilan berbentuk piramida merupakanhimpunan berhingga. C adalah himpunan berhingga dari ciphertext. Ciphertextdihasilkan dalam bit (0 dan 1) himpunan dari ciphertext merupakan himpunanberhingga. K, adalah keyspace atau ruang kunci adalah, himpunan berhingga darikunci. Jumlah ruang kunci yang dipakai dalam perancangan ini adalah 256karakter dalam ASCII, sehingga ruang kunci merupakan himpunan berhingga darikunci. E, enkripsi, dan D, dekripsi, setiap ek : P→C dandk : C → P adalah fungsisedemikian hingga dk(ek(x)) = x, untuk setiap plainteks x∊P. Pembahasansebelumnya telah membahas proses enkripsi dan dekripsi sehingga telahmemenuhi tuple E dan D. Berdasarkan penelitian ini juga didapatkan suatukesimpulan bahwa proses pemampatan baik digunakan sebelum melakukan prosesenkripsi sehingga membuat aman dan sekaligus menghemat ukuran suatu datainformasi dalam penyimpanan maupun dalam proses komunikasi[3].Penelitian yang ketiga berjudul “Kriptografi Kunci Simetris DenganMenggunakan Algoritma Crypton”. Penelitian ini membahas tentang keamananenkripsi dan dekripsi dengan menggunakan kunci simetris pada dasarnya terletakpada kunci yang digunakan untuk mengenkripsi dan dekripsi adalah kunci privatekey, dimana kunci tersebut tidak boleh dipublikasikan kepada umum. Semakinkompleks metode pengacakan yang digunakan maka semakin sulit untukmembongkar pesan yang terenkripsi ke dalam bentuk aslinya. Penambahanukuran besar file pada proses enkripsi disebabkan oleh proses padding. Prosesenkripsi dan dekripsi memerlukan waktu yang sama untuk data dan metode yangsama[4].Persamaan mendasar pada penelitian-penelitian sebelumnya adalahpenggunaan kriptografi simetris berbasis block cipher, ukuran blok 16×16 danpenggunaan algoritma anyaman. Perbedaan mendasar pada penelitian-penelitiansebelumnya adalah algoritma yang digunakan untuk pembuatan kriptografi baru
  • 3menggunakan pola anyaman keranjang teknik tiga sumbu. Pada proses enkripsi-dekripsi pada plainteks dan kunci menggunakan hexa sebagai pola acak.Kelebihan penelitian ini terletak pada pembesaran ruang kunci 256 bit.Pembesaran ruang kunci dilakukan untuk menghindari adanya serangan terhadapkriptografi. Dimana serangan dilakukan oleh kriptanalisis untuk menemukankelemahan dari sistem kriptografi yang mengarah untuk menemukan kunci danmengungkap plainteks.Kriptografi merupakan ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yangberhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan, integritasdata serta otentikasi. Terdapat beberapa terminologi istilah yang penting dalamkriptografi, diantaranya adalah1. Pesan Plaintext dan Ciphertext. Pesan (message) adalah data atauinformasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya. Pesan asli disebutplaintext atau teks jelas (cleartext). Sedangkan pesan yang sudahdisandikan disebut ciphertext.2. Pengirim dan Penerima. Komunikasi data melibatkan pertukaran pesanantara dua entitas. Pengirim (sender) adalah entitas yang mengirim pesankepada entitas lainnya. Penerima (receiver) adalah entitas yang menerimapesan.3. Penyadap (aevesdropper) merupakan orang yang mencoba menangkappesan selama ditransmisikan.4. Kriptanalisis dan Kriptologi. Kriptanalisis (cryptanalysis) adalah ilmu danseni untuk memecahkan chipertext menjadi plaintext tanpa mengetahuikunci yang digunakan. Pelakunya disebut kriptanalisis. Kriptologi(cryptology) adalah studi mengenai kriptografi dan kriptanalisis.5. Enkripsi dan Dekripsi. Enkripsi (encryption/enciphering) merupakanproses menyandikan plaintext menjadi ciphertext, sedangkan Dekripsi(decryption/deciphering) merupakan proses merubah chipertext menjadiplaintext kembali.6. Cipher dan Kunci. Algoritma kriptografi disebut juga cipher yaitu aturanuntuk enkripsi dan dekripsi, atau fungsi matematika yang digunakan untukproses enkripsi dan dekripsi. Kunci (key) adalah parameter yangdigunakan untuk transformasi enkripsi dan dekripsi. Kunci biasanyaberupa string atau deretan bilangan.Semua fungsi kriptografi harus memiliki sifat reversibility (balik ke asal),yaitu mampu mengembalikan ciphertext hasil enkripsi kembali ke plaintextmelalui proses dekripsi. Ke
  • Publicaciones Similares